ketika semuanya terfokus pada anak pertama
ketika dunia mengatakan beban anak pertama lebih besar
ada banyak harapan yang ia pikul oleh anak pertama
anak pertama perempuan selalu menjadi tulang yang seakan kokoh namun rapuh
namun bagaimana jika tulang kokoh itu rapuh?
harapan yang terpikul jatuh luruh
hancur bagai tak tertata
bagaimana ada banyak kekecewaan yang menjadi raut wajah yang tak ingin di pandang
setelah harapan yang tersusun itu hancur
mereka kembali menaruh harapan pada pundak kecil anak kedua
mencari cadangan setelah harapan pertama tak bisa lagi di rakit
menjadi harapan kedua setelah kegagalan di pertama bukan suatu hal yang mudah bukan?