Penakota.id – Guna menghadirkan sebuah ruang diskusi sastra di kalangan muda-mudi, tempo lalu, Sabtu (6/4/19) kami mengadakan bedah buku bertajuk “Selidik Karya” volume 1 di markas kami, Leitstar HQ, Kebon Jeruk, Perumahan Intercon Blok J5, No14. Acara dimulai sejak pukul 16.00 hingga 18.00 WIB.
Pada kesempatan ini kami membedah buku kumpulan puisi Asteroid dari Namamu karya Galeh Pramudianto dan kumpulan cerpen Pengarang Dodit karya Doni Ahmadi. Konsep yang kami sajikan ialah mendatangkan dua penulis buku tersebut dan meminta mereka saling membedah karya mereka satu sama lainnya. Galeh membedah karya Doni, sedang Doni sebaliknya.
Menurut Galeh, lewat karyanya Doni secara terbuka telah berhasil memainkan makna tekstual dengan makna referensial. Ada ketertarikan antara semesta fiksi di dalamnya dengan realitas kesusastraan Indonesia itu sendiri.
"Saya membacanya sebagai gelagat untuk mempertanyakan, atau mengolok-ngolok dan berparodi tentang para gerombolan penulis dan hubungannya," ucap Galeh dalam kesempatan tersebut. Galeh menyoroti perihal genealogi karya sastra di belahan dunia lain dan Doni telah mafhum dengan strategi literer tersebut. Ia menyebut Borges, Bolano, dan Vila-Matas perihal fiksi biografis dan spekulatif.
Sementara Doni yang mengaku sudah lama mengikuti proses kepengarangan Galeh, menganggap buku Galeh merupakan bukti keberhasilannya menemukan karakter atau jati diri ihwal bentuk tulisan. Lewat buku puisi keduanya ini, Galeh dikatakan Doni telah berhasil keluar dari idiom Afrizalian (pengikut bentuk teks Afrizal Malna) yang erat dengan diri Galeh dan kental dalam karya-karyanya yang lampau.
"Di buku ini Galeh bukan hanya sekadar mencomot ilmu pengetahuan lain (sains/astronomi) sebagai analogi, ia juga terlihat mendalaminya sehingga ia berhasil menggubah hal tersebut menjadi sebuah karya utuh," papar Doni.
Hasan Aspahani, penyair dan pengelola Hari Puisi Indonesia mengamini hal tersebut. "Galeh saya kira sudah lepas dari pengaruh Afrizal, dan di buku keduanya ini ia telah membuka kavling baru di belantara kepenyairan Indonesia."
Acara diskusi ini berlangsung cukup interaktif dan meriah. Beberapa komunitas sastra kami undang untuk turut mewarnai diskusi. Di antaranya Komunitas Stomata, Prosa Tujuh, dan Pecandu Sastra. Di penghujung acara, Teater Zat mementaskan cerpen Wawancara karya Doni Ahmadi menjadi dramatic reading.
Perlu diketahui, buku puisi Asteroid dari Namamu karya Galeh merupakan buku terbitan Basabasi.co tahun 2019. Sedangkan buku Pengarang Dodit karya Doni juga diterbitkan oleh penerbit yang sama dan di tahun yang sama.
(Penakota.id - fdm/mht)
Beberapa komunitas literasi turut andil dalam acara "Selidik Karya" ini.