GAYAHIDUP
03 Oct 2017 11:00
738
Cuci Mata Bareng Paviliun Puisi

Penakota.id - Cuaca sore hari itu cukup gelap. Padahal kami sedang menantikan satu buah acara menarik. Kami saling berkomunikasi kapan kami akan berangkat ke tempat acara itu diselenggarakan.

"Mendung bor," kata salah satu dari tim kami.
"Moga, ba'da magrib terang lah," jawab yang lainnya di grup Line.

Salah satu dari tim kami malahan selalu menggenggam ponsel cerdasnya dihantui perasaan gelisah sambil menunggu hujan yang mulai turun lumayan deras.

Pukul 18.00 WIB, suara hujan di loteng-loteng rumah salah satu tim kami sudah mulai menciut.

"Gimana? Di rumah lu masih hujan? tanya salah satu tim kami pada yang lainnya.
"Tadi sih seperti suara Giant, sekarang langitnya cuma batuk-batuk" jawab salah satunya.

Akhirnya mereka memutuskan untuk berangkat menuju Paviliun 28 di daerah Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Mereka memaksakan diri karena acara yang ingin mereka datangi terkesan mantab bagi mereka.

"Di sana gua mau swafoto sama Mikael Johani pokoknya!" tukas dari salah satu mereka penuh percaya diri.

Acara yang digelar dan diselanggarakan oleh Paviliun Puisi ini berlangsung dengan sangat meriah sejak awal pertama kali dibuka, Minggu (1/10). Acara tersebut dimulai dari pukul 6 sore hingga sekitar pukul 12 malam. Kali ini, Paviliun Puisi mengusung acaranya itu dengan tema #CuciMata.

Acara yang rutin diadakan setiap sebulan sekali ini bertujuan untuk mengapresiasi karya-karya puisi siapapun. Di sana, para penonton yang hadir juga bisa membacakan puisinya dengan bebas dengan gaya penyampaian yang berbagai macam bentuknya.

Dalam pandangan masyarakat, acara seperti ini mungkin dapat menjadi pelepas penat bagi mereka setelah menjalani rutinitas yang ada. Selain itu, penonton di sana juga bisa menambah wawasannya dengan mengenal orang-orang yang bergelut dalam bidang yang sama-sama mereka sukai.

Band Joko In Berlin tampil memukau untuk menghibur penonton di awal acara. Selanjutnya dilanjutkan dengan sesi Open Mic yang mengajak para penonton untuk menampilkan karya-karya puisinya. Para tamu terlihat sangat bersemangat dalam membacakan puisi-puisi karyanya sendiri. Ada yang membacakan dengan cara melankoli, sayu, dagel, bahkan beberapa menggabungkannya dengan teaterikal.

Bintang tamu yang juga ikut berkolaborasi dengan Paviliun Puisi pun turut meramaikan jalannya acara. Di antaranya adalah Sastra Lintas Rupa, Dalam Jenggala, Kinara Darma dan Smaradhana Craft. Kehadiran mereka semua menambah keramaian dalam acara yang biasa digelar di Cafe Paviliun 28, Petogogan, Jakarta Selatan.

Stamina para penonton seperti tak ada habis-habisnya untuk tidak melewatkan setiap penampilan yang ada. Mereka sangat menikmati tiap detik jalannya acara yang mempunyai tagline ‘bukan acara puisi (biasa) saja’.

Yayi (nama panggilan), selaku salah satu penggagas Paviliun Puisi mengaku bahwa acara kali ini cukup ramai. “Wah, acara kali ini terbilang cukup ramai dari biasanya yah,” ujarnya sambil sedikit berkelakar ketika ditemui Penakota di lantai atas Paviliun 28.

Sebagai pihak penyelenggara, Paviliun Puisi sukses membuat penonton yang hadir larut dalam untaian kata-kata dan nada-nada yang indah. Karena memang di sana semua melebur jadi satu, mulai dari puisi, musik hingga tarian dan ilustrasi gambar yang ciamik.

Paviliun Puisi berharap dapat menyatukan puisi dengan berbagai bidang seni yang ada. Menurut mereka di luar sana masih banyak orang suka dengan puisi namun enggan untuk ikut menjadi bagian dari suatu komunitas karena alasan tertentu. Tapi dengan adanya acara seperti ini, mereka berharap agar orang-orang yang tidak punya wadah tersebut dapat menyalurkannya di sini.

(penakota.id - mht/fdm)