HUMANIORA
06 Oct 2017 11:00
722
Kazuo Ishiguro Berharap Sumbangkan Perdamaian Bagi Dunia

Penakota.id - Dianggap memiliki kekuatan emosional yang hebat dalam setiap karyanya, penulis Inggris Kazuo Ishiguro dipilih dan berhasil meraih penghargaan paling bergengsi pada kanca sastra internasional, Nobel Sastra yang dihelat oleh Swedish Academy kemarin (5/10/2017).

Tepatnya pukul 13.00 waktu Stockholm, Sara Danius, wanita yang juga berprofesi sebagai sekretaris dari Swedish Academy tersebut mengumumkannya secara live streaming.

Tidak seperti tahun lalu, dipilihnya penulis Inggris yang memiliki darah Jepang ini tidak menghebohkan jagat sastra seperti saat Bob Dylan menerima penghargaan tersebut 2016 kemarin karena masyarakat mengenal Dylan sebagai seorang musisi.

Ishiguro pada dasarnya memang seorang penulis. Terhitung sudah tujuh buku ia terbitkan sejak 1982. Beberapa karyanya malahan sudah diadaptasi menjadi sebuah film, seperti misalnya Never Let Me Go yang terbit pada tahun 2005.

Pada mulanya orang-orang menganggap berita mengenai Ishiguro adalah sebuah 'hoax' belaka. Bahkan Ishiguro sendiri pun sempat merasa ragu dan bertanya-tanya apakah hal itu benar.

"Jika anda mengira seseorang akan memberitahu saya sebelumnya, nyatanya saya tidak mendengar apapun," kata Ishiguro kepada agennya saat ia dihubungi menjelang makan siang.

Ishiguro merasa ragu akan pengumuman tersebut karena di hari itu berita-berita palsu sering terlihat dan terdengar. Maka dari itu ia sulit mempercayai bahwa ia terpilih menjadi penulis yang menerima penghargaan Nobel 2017 sebelum pada akhirnya wartawan membanjiri halaman rumahnya dan beberapa dari yang lain meneleponnya.

Penulis yang lahir di Nagasaki, Jepang namun pindah ke Inggris sejak usia 5 tahun ini mengatakan kalau ia merasa bangga akan penghargaan yang ia terima. Ia berharap penghargaan yang ia terima ini menjadi kekuatan dan inspirasi kepada masyarakat luas untuk dapat menyumbangkan sesuatu kepada dunia pun saat keadaan politik dunia sedang tidak stabil.

 

Baca juga: Dea Anugrah dan Isi Kepalanya

 

"Ini adalah saat yang sangat aneh di dunia ini, kita telah kehilangan kepercayaan pada sistem politik kita, kita telah kehilangan kepercayaan pada para pemimpin kita, kita tidak begitu yakin akan nilai-nilai kita, dan saya hanya berharap bahwa dengan saya meraih penghargaan ini, saya dapat menyumbang sesuatu yang menghasilkan niat baik dan nilai kedamaian," terang Ishiguro dilansir dari www.theguardian.com

Ishiguro ingin memperlihatkan kepada dunia internasional, bahwa semua orang harus menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat bagi perdamaian dunia yang semakin kacau balau. Ia percaya karya-karyanya adalah salah satu upaya hal tersebut.

 

(penakota.id - fdm/fdm)