HUMANIORA
25 May 2018 11:00
956
Menjadi Bundak Pasca Pemain Bumi Manusia Dikenalkan

Penakota.id - Sejak awal tahun 2018, beberapa awak media mewartakan bahwa novel Bumi Manusia besutan Pramoedya Ananta Toer akan diadaptasi menjadi sebuah film. Sir Pentoel menunggu dengan derap harap, pasca maklumat tersebut. Ketika membaca pemberitaan tersebut, ia betul-betul penasaran siapa yang akan memerankan Minke dalam film itu.

Sir Pentoel sendiri pandangannya jelas: bahwa ia jelak dengan aktor Reza Rahardian. Pasalnya, setiap tokoh atau ikon yang dikenang orang hendak diadapatasi menjadi sebuah film, Reza selalu yang dipilih. Sir Pentoel jemu dengannya. Menurutnya, butuh ada reformasi aktor Indonesia agar layar lebar lebih dapat berwarna dan segar. Baik dari segi pengucapan maupun ekplorasi bentuk dan isi.

Kendati demikian, Sir juga tidak ingin kalau-kalau aktor yang terpilih untuk memerankan tokoh atau ikon dengan nama besar di punggungnya, asal comot begitu saja. Alih-alih mengejar target produksi, Sir memandang banyak rumah produksi kiwari di tanah air melakukan hal yang demikian.

“Sebagai contoh, film-film sejak medio 2005-an,” kenangnya kepada kami.

Sejak medio tahun tersebut, Sir pun tak ingin pergi ke bioskop. Kalau ada film yang ia tunggu, ia pasti sabar menunggunya keluar dalam sebuah pranala. Begitu lewahnya dia. Syukur-syukur kalau ada bujet lebih, ia beli rilisan fisiknya untuk koleksi dan mengapresasi segenap kru produksi.

Hingga pada akhirnya tiba, tepatnya tadi malam saat ia mengampu akun instagram @Penakota.id , Sir senyum sumringah.

“Sudah saya duga,” ucap Sir sambil diikuti sunggingan kecil di bibirnya.

Kami bertanya pada Sir terkait hal itu lantas ia menyodorkan telepon genggam di tangannya.

“Halo, gue Iqbaal Ramadhan dan gue Minke di Bumi Manusia,” kata seorang lelaki berkacamata yang ternyata adalah Iqbaal Dhikafari Ramadhan eks boyband CJR.

Itulah hal yang membuat Sir tersenyum. Iqbaal, diketahui dari video unggahan Falcon Picture itu ternyata diperkenalkan sebagai aktor yang akan memerankan sosok Minke dalam Film Bumi Manusia.

Selain itu, hal yang paling membuat Sir geli adalah sikap warganet yang seolah bundak (kacau) ketika salah satu pemain itu dikenalkan sebagai sosok utamanya.

Dikatakan Sir, bahwa seiring kabar itu terpublikasi, komentar warganet kian membanjiri linimasa. Pro kontra pun terjadi. 

Tidak sampai di situ, secepat kilat sebuah ‘meme’ pun berseliweran. Meme tersebut bertuliskan frasa “Dia Adalah Minkeku, 1920” yang merujuk pada frasa cover Novel Dilan besutan Pido Baiq. Hal itu lantaran Iqbaal pernah memerankan tokoh sebuah novel populer bertajuk Dilan

Berangkat dari situ, nama Iqbaal pun semakin populer. Tidak bisa disangkal, Sir Pentoel berpendapat bahwa transformasi Iqbaal kecil hingga sekarang memang sangat terlihat.

Iqbaal, dikatakan Sir, dengan karakternya dianggap berhasil memerankan tokoh Dilan. Perawakannya yang menuju dewasa membuat karismanya menjadi.

“Tapi saya akui, kalau dia memang cukup cerdas mendapatkan dan membaca situasi. Kita harus mengapresisasi, bahwa ini merupakan regenerasi aktor dalam industri perfilman tanah air,” ujar Sir.

Bahkan, ia menambahkan, Iqbaal juga berhasil membuat banyak orang memenuhi toko buku untuk memburu buku Dilan karena penasaran ingin membacanya. Walaupun parameternya adalah sosok Iqbaal, dikatakan Sir hal tersebut tidak masalah.

“Yang terpenting mereka jadi ingin membaca. Tergerak dengan populer, lalu menuju kanon,” sambung Sir berharap.

Kembali kepada permasalahan Minke, Sir percaya Iqbaal akan berusaha menunjukan hasil terbaik seperti saat memerankan Dilan. Menurut Sir, dia terlihat seperti sosok yang mau belajar di tengah hegemoni penilaian buruk terhadap dirinya. Dengan begitu, Sir menambahkan, pasti ia akan khidmat membaca buku itu, Bumi Manusia dan mencoba mengenal Pramoedya Ananta Toer lebih dalam. 

“Kalau nanti film ini keluar, saya jamin milenial akan ramai-ramai mencari Novel Bumi Manusia, mengenal siapa sosok Minke sebenarnya, dan siapa Pramoedya itu,” tandas Sir.

Hampir senada dengan Sir Pentoel, Pemilik Indie Book Corner Irwan Bajang  juga terkesan mengapresiasi kabar Iqbaal sebagai Minke. Pasalnya pasca Falcon Picture mengenalkan para pemainnya, termasuk Iqbaal, Bajang mengunggah suatu hal yang berkaitan dengan itu. Unggahan tersebut bisa dilihat dari akun Instagram @Indiebookcorner.

“Harap tenang, yang penting anak muda zaman sekarang bisa baca karya keren seperti Bumi Manusia. Itulah hikmahnya. Weheheh,” tulis penjesalan di salah satu unggahan akun instagram penerbitan mikiknya itu.

Kemudian, dalam fitur instastory di akun instagram pribadinya, Bajang juga menuliskan sesuatu tentang Iqbaal.

“Masih mending Iqbaal. Raditya jadi Minke mau? Hahaha,” tulis Bajang.

32673234-215796325872138-1315279982884290560-n

Mimpi Hanung

Film Bumi Manusia sendiri merupakan film garapan Falcon Picture bekerja sama dengan sutradara Hanung Bramantyo dan penulis skenario Salman Aristo.

Penulisan naskah untuk persiapan film ini, diketahui dimulai sejak awal 2017 dengan tim dari Wahana Penulis. Arief Ashshiddiq bertindak sebagai editor cerita dan Hasan Aspahani bergabung menjadi pengembang cerita saat itu.

"Proses syuting dimulai akhir Juli sampai Agustus," kata Frederica, produser film tersebut dalam jumpa pers di  Desa Gamplong, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Kamis (24/5)

Menurut Federica, kendati persiapannya masih dua bulan lagi, set lokasi dan sebagainya sudah mulai dibangun sejak tiga bulan lalu.

Berdasarkan pemaparan Federica, dipilihnya Hanung sendiri karena ia sangat antusias. Hanung, diakuinya merupakan penggemar karya-karya Pramoedya.

Semasa kuliah di Institut Kesenian Jakarta, dikatakannya langsung, ia pernah bermimpi bisa menyutradarai film yang diangkat dari karya- karya Pram.

“Mimpi itu datang setelah dua kali saya membaca Bumi Manusia,” katanya.

Seolah gayung bersambut, dia bertemu dengan Falcon Pictures yang diketahuinya telah memiliki lisensi novel Bumi Manusia

“Apalagi lagi ada lampu hijau dari keluarga besar Pram, kata Hanung.

Nantinya Film tersebut dibintangi oleh aktor ternama. Mereka di antaranya Iqbaal Ramadhan, Mawar De Jongh, Ayu Laksmi, Donny Damara, dan Sha Ine.

Perlu diketahui, novel Bumi Manusia adalah bagian pertama dari Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer, yang ditulis selama dia diasingkan di Pulau Buru, medio 1970-an. Novel ini terbit pertama kali dalam bahasa Indonesia pada 1980, dan telah diterbitkan ulang dalam banyak bahasa, seperti Ukraina, Jerman, serta Thai.

Okelah. Kita lihat dan pantau dulu semua. Nanti baru kita kritik kalau ada ihwal yang mengernyitkan dahi kalian. (fdm/glp)