Perlu disadari bahwa kita hidup ditanah yang kaya akan keindahan budaya, kekayaan adat dan juga sumber daya yang mampu memikat siapapun yang datang kesini, yaitu Indonesia. Dari sinilah kita harus sadar dan memulai melihat kedalam dasar Negara Indonesia secara penegetahuan dan intelektual yang tinggi. Mulai dari pendidikan, sumber daya serta teknologi harus mampu dikuasai oleh kita yang memiliki gelar mahasiswa bidikmisi.
Indonesia memiliki banyak sekali sumber daya akan tetapi itu juga menjadi ancaman bagaimana menyelesaikan masalah-masalah yang akan dihadapi. Cara menyelesaikan masalah dan menghadapi berbagai persaingan peradaban yang tinggi untuk menjadi Indonesia yang lebih maju diperlukan intensitas membangun karakter SDM yang kuat. Salah satu aspek yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan karakter SDM yang kuat adalah melalui Pendidikan.
Pendidikan merupakan salah satu upaya terencana dalam proses pembimbingan dan pembelajaran tiap individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang mandiri, bertanggungjawab, kreatif, berilmu, sehat, dan berakhlak mulia. Disadari atau tidak, pendidikan memang menjadi salah satu penunjang karakter bangsa dan memunculkan progress Indonesia dalam persaingan dunia. Pendidikan formal maupun non-formal. Dari sinilah kita akan tahu bahwa esensi dari pendidikan adalah memunculkan generasi intelektual dengan karakter tinggi dalam peradaban saat ini maupun masa kemudian.
Maka dari itu, Pemerintah Indonesia dalam menganggarkan biaya untuk pendidikan tidak sedikit. Penyelenggaraan pendidikan untuk kemajuan bangsa memerlukan biaya setidaknya untuk memenuhi pembiayaan dan memberikan standar pelayanan. Biaya pendidikan merupakan komponen sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan.
Proses pendidikan tidak dapat berjalan tanpa biaya, sehingga perlu ada dukungan dari pemerintah, seperti Anggaran Pendapatan Belanja Daerah untuk pendidikan. Menurut Supriadi (2004: 3), Biaya (cost) dalam pengertian ini memiliki cakupan luas, yakni semua jenis pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan, baik dalam bentuk uang maupun barang dan tenaga.
Sementara menurut Fattah (2002: 49), Anggaran sendiri terdiri dari dua sisi, penerimaan dan pengeluaran. Sisi penerimaan berisi besaranya dana yang diterima dari setiap sumber dana, sedangkan sisi pengeluaran berisi alokasi besarnya biaya pendidikan yang harus dibiayai. Menurut Bastian (2006: 189), Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) merupakan “rencana kerja pemerintah daerah dalam bentuk satuan uang untuk kurun waktu satu tahun tahunan dan berorientasi pada tujuan kesejahteraan publik”.
Sebelum mengetahui lebih mendalam lagi tentang bidikmisi, teknologi serta peran mahasiswa dalam memajukan bangsa dibidang pendidikan. Alangkah baiknya kita menelik sedikit tentang anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk pendidikan.
Anggaran untuk perguruan tinggi-pun sudah menjadi salah satu kepentingan yang harus dipenuhi, salah satunya adalah anggaran untuk mahasiswa bidikmisi. Sedang di tahun 2019 sendiri, beasiswa bidimisi dibagikan untuk 471,8 ribu mahasiswa dengan masing-masing jatah Besaran Biaya Bidikmisi adalah sebesar 6.6 Juta Rupiah/Mhs/Semester yang terdiri atas 2 komponen:
1. Bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan sebesar Rp2.400.000,00 (dua juta empat ratus ribu rupiah) per-semester per-mahasiswa.
2. Bantuan biaya hidup yang dibayarkan ke rekening mahasiswa sebesar Rp 4.200.000,00 (empat juta dua ratus ribu rupiah) per-semester per mahasiswa yang ditetapkan dengan SK Rektor/Direktur/Ketua.
Dengan demikian ada hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh mahasiswa bidikmisi, khususnya kita yang sedang mendapatkan beasiswa tersebut. Hak kita sudah terpampang jelas diatas dan dengan sadar telah diterima. Sedangkan disisi lain, kewajiban-pun harus bisa dipenuhi, sebagai bagian pentingnya adalah meningkatkan belajar dalam upaya keikut sertaan membangun Indonesia. Terlebih dalam usaha keterkaitan kita dan teknologi sebagai modal utama mahasiswa bidikmisi.
Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa teknologi saat ini sangat memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari penyebaran informasi, peningkatan ekonomi, system pendidikan yang semakin canggih dan masih banyak lagi. Hal ini menunjukkan bahwa salah satu peran mahasiswa bidikmisi dalam mempengaruhi dunia dan meningkatkan prestasinya adalah berfusi dengan teknologi.
Bisa kita lihat, bahwa penunjang utama dalam menundukkan dunia adalah menguasai teknologi. Seperti kesuksesan dan kemajuan perguruan tinggi dapat dilihat dari mutu perguruan tinggi tersebut dalam mengoptimalkan teknologi informasi yang ada. Sebagai sarana meningkatkan mutu pendidikan dalam persaingan dan berperan secara global.
Terus bagaimana dengan kita sebagai pemiliki gelar mahasiswa bidikmisi? Apakah harus diam dan mengikuti arus pesatnya teknologi tanpa usaha meningkatkan progress diri? Jawaban tepatnya tentu saja “TIDAK”.
Dengan melihat betapa pentingnya teknologi dalam meningkatkan akademik mahasiswa, tentunya mahasiswa bidikmisi-lah yang harus berusaha keras untuk memanfaatkan teknologi dalam upaya mengambil alih otoritas mahasiswa lain. Karena mahasiswa bidikmisi adalah mahasiswa spesial, mahasiswa pilihan negara, serta mahasiswa yang sangat berpengaruh dalam dunia perguruan tinggi yang dapat memajukan peradaban bangsa dan Negara Indonesia.