Kala aku berirama tentang rasa, kau pergi. Menjauh dari tempat singgahmu. Rumahku.
Katanya, kau mau menemaniku diujung masa. Katanya, kau rela menghabiskan waktumu sampai usia senja. Katanya, kau juga rela menjadi pangeran di kerajaan kita nanti.
Katanya, katanya.
Aku tanya keberadaan mu saat ini. Kau bilang 'nanti saja'. Bukan itu jawaban yang ku mau. Kau harus jawab tentang rasaku ini, rasa kita. Yang dulu pernah bersemayam di qalbu.
Aku lihat dirimu diujung kota. Kau sedang duduk. Menunggu. Berdalihkan awan kelam. Bersandar di kursi tua itu. Ku lihat kau begitu resah.
Aku berlalu pergi dari sini, rumahku. Menghampirimu. Aku datang dengan senyuman terindahku. Aku lihat wajahmu yang menenangkan ku.
Aku tanya kenapa? Kau diam saja.
Aku tanya sekali lagi 'kenapa?' Kau tetap saja membelenggu bibir indahmu.
Sayang, tolong lihat aku.
Jangan sedih tanpa ku.
Jangan menangis karena kepergianku.
Kita akan baik-baik saja di kehidupan lain-
In another life.
Aku akan menjadi wanita mu lagi.😊