Haktivah
Oleh: Ni Wayan Kristina dan Aviv Jalali
Pada malam pergantian tahun
seorang pemuda memetik kata-kata
dari kilau ppwarna-warni kembang api
ia tuang dalam kardus berisi serpihan kertas
dipungut dari buku-buku yang dibuang orang
Sembari mengingat lembaran kisah pahit
yang enggan raib oleh waktu
ia membaca lembar-lembar yang dipenuhi bait sesal
bintang-bintang bersinar meriah
serupa kembang api mekar
Namun jarum waktu telah berlalu
ia enggan meratapi yang terjadi
bangkit kembali dengan ribuan diksi
dan kuncup harapan muncul
pada sebuah ruang puisi
Gelap malam tak mampu meredam
semangat baru membara dalam dada
lalu ia menjatuhkan tubuhnya yang puisi
dalam ruang gemerlap penuh cerita
bernama Competer Indonesia.
Bali-Bogor, 19 April 2024