Aneh ya, kadang beberapa cara untuk menunjukan bentuk ekspresi rasa kasih perlu ada sesuatu yang di pertengkarkan, padahal kita enggak tau dari mana letak persoalannya, ada apa? kenapa? Aku menaburkan beberapa isi di dalam kepalaku, sedang kamu merangkul dengan wajah yang penuh tanya dan cinta.
Oiyaa, kejadian yang baru saja terlewat aku belajar setitik hal. Kadang kala bara api yang menyala perlu di padamkan dengan satu tetes pengertian; saling memahami. Entah, setiap kali kepala kita bertemu pada titik pertanyaan yang bertolak belakang, semakin bertolak semakin ingin aku menyelami mu lebih dalam.
Dengan kepala yang besar aku menerka dengan segala khayalku tentang mu; merasa sudah banyak memahami tentangmu. Tapi sial! aku semakin terus mengejar, semakin banyak kehilangan jejak mu. Kesel kan! aku mengutuk diri.
Nun, kamu tuh lucu banget ditambah bentuk pipimu yang bulat, kadang ngeselin juga. Kamu tahu kenapa? Mood kamu itu loh yang gampang terbawa suasana, kalo angin terbang ke barat kamu ikut ke barat, kalo angin terbang ke timur kamu ikut ke timur juga. Padahal kamu bisa loh jadi seperti pohon saat angin menerpa kemana pun, kamu akan kokoh dan tetap menjadi kamu yang autentik.
Tarik napas dulu bentar, tariknya 3 kali. Kalo lebih nanti dihukum, setuju?
Okey setuju ya.
Aku baru ingat. Iya benar aku memang jarang cerita sampai kamu dibuat bertanya. Berbeda denganmu yang memiliki penuh cerita yang menyenangkan; sungguh! Sangat menyenangkan setiap hal yang kamu ucapkan aku seakan terhipnotis. Aku dibuat bisu.
Aku terlalu menutup diri hingga perlakuan aneh yang tampak oleh mu, kamu seolah dibuat enggak mengerti, dibuat kesal, dibuat marah. Nun, asal kamu tahu ya. Aku sendiri pun dibuat bingung oleh diri sendiri. Aku kehilangan arah, aku mencari, aku menemukanmu.
Aku rasa kita bisa saling belajar lagi, saling memahami. Belajar peka dan menghargai hal-hal kecil yang mungkin tampak sederhana.