

Kutengadah cakrawala siang ini,
Sanubari ini ingin berkeriau,
namun kian tertian—
Seakan atmanya menyanggahnya
Setiap detik waktu,
tuk tak rapuh kembali
Redupnya,
Tiada noor yang tersorot,
Seakan awan-awan itu
ingin berfatwa
Jika mereka tak enggan lagi
membendungnya
Entah itu rasa pilu
yang kian terpendam,
Ataukah pesan terakhir
yang belum tercetuskan,
Di antara rasa amarah
yang membara,
Atau relung
yang masih menyimpan memo lama—
Asma seorang insan
yang masih sering teringat.
Sudahlah,
aku tak peduli
Kuhampaskan
ke atmosfer
yang kian berpindah
Ikutlah terbang
ke angkasa

