

Denting suara sekarat di ujung telinga
Politisi - politisi urakan sedang beternak massa
Berhala tak bernyawa, menjelma menjadi dewa - dewa
Bahkan, ada yang menjelma Nabi
Tak ada lagi politisi yang berbicara soal kemanusiaan
Membuat manusia lupa akan kemanusiaan
Begitulah, kondisi warga yang kau tinggalkan, bung
Dan, sekarang apa ?
Aku selalu berharap kau menjelma ke dalam bentuk lain
Di suatu masa yang tidak satu setan pun tahu
Kau menjelma menjadi energi yang menggerakkan para pemuda
Bukankah, kau dulu setia menemani mereka ?
Dari kota ke kota. Dari waktu ke waktu. Sampai kau mati karena dipermainkan oleh Negara yang kau perjuangkan
Aku selalu ingin bertanya, bung. Jalan hidup seperti apa yang ada di pikiran mu?
Kau berakhir tragis tetapi kau abadi di dinding waktu
Maaf, bung. Aku mengeluh terlalu banyak, tetapi hidup semakin tak menentu di Negara yang kau bela mati - matian ini
Yogyakarta,13 Juli 2025

