Semesta, beri aku waktu untuk bertanya padamu.
Aku tidak tahu harus apa. Telah datang saatnya yang telah kutakuti sedari
dulu dalam mimpi secara sadar yang pernah terpikirkan. Yang menjadi
pertanyaan 'apakah ini mungkin terjadi?' atau 'sepertinya itu tidak akan
pernah ada?'
Semesta, bahkan diriku mempertanyakan diri ini.
'harus apa kau sekarang? butir kecil yang kau tanam sudah mulai tumbuh
dan mengikat ke telapak kaki juga betis.'
'lalu ke mana kau akan pergi kau tidak akan pernah bisa menghilang
bebas kau, kini tinggal angan.'
Semesta, siapakah aku.
Aku bahkan baru mengetahui hal diri ini.
Aku bahkan tidak ingin mengisi kekosongan ini.
Aku bahkan menyukai kesendirian ini.
Demikian, Semesta. Izinkan dua belas purnama melewati malamku, sebelum pertikaian sesungguhnya nyata.