Buntu.
Jalan yang dulu aku tapaki dengan kedua kakiku hilang tanpa jejak.
Mataku hanya menangkap cahaya hitam, asing, gelap
Seakan aku akan mati dan lenyap didalamnya.
Aku berteriak
Mencari bantuan
Memanggil siapapun makhluk hidup yang bisa mendengar suara putus asaku
Hidup! Hidup!
Aku ingin hidup!
Nafasku tersekat tiap kali aku mencoba melangkah lebih jauh
Tanganku menggapai angin tak bernyawa,
Berharap bisa menggenggam wujud dari mimpi yang tak pernah terwujudkan.
Hidup! Hidup!
Aku tak ingin mati sekarang!
Air mata menetes seakan sel-sel darah di tubuhku meluap kepermukaan
Keringat membanjiri kulit kusamku yang lelah letih dihantam kesunyian
Buntu.
Apakah ini akhir dari jalan yang sudah kupilih?
Penyesalan yang selalu datang di detik-detik terakhir menenggelamkan jiwaku pada sakit tak berujung
Aku mungkin akan mati.
Dalam waktu yang tak lama lagi.
Hidup, hidup.
Sampaikan hembusan nafas terakhirku pada dunia.
Aku harap, aku bisa hidup, sedikit lebih lama.
•••
Ditulis di Ranai, 22 Desember 2022