

"Ngapain sih main kok ke kali?"
Kali ini bisa disebut juga jelajah budaya. Bedanya, kali ini kami berkunjung ke salah satu cagar budaya sendiri, tanpa didampingi oleh pembimbing kami. Karena lokasi yang dekat dengan tempat singgah, jadi kapanpun bisa berkunjung sesuka hati.
Katanya kaliworo menjadi salah satu kunjungan wisata di klaten, Yogyakarta. Setelah kesana nyatanya tak ada yang spesial darinya. Itu pandangan orang saat pertama kali datang kesana.
Tapi jangan salah, saat tiba disana, coba perhatikan di sekeliling kita. Suasananya mampu mengubah sudut pandang seketika. Turun ke sungai yang dangkal, terdengar debur air yang berkecipak banyak anak kecil yang bermain ditepian mencari ikan. Dengan air yang dangkal, tidak membahayakan. Ramai lenguh canda tawa di sekitar terdengar. Dengan suasana yang asri juga orang-orang yang bergembira berfoto-foto ria.
Beranjak, naik ke atas tebing disambut dengan hamparan rumput setinggi kaki. Di tambah angin yang berkesiur, membuat rerumputan menari-nari kesana kemari. Terlebih ketika sore menjelang malam tiba. Membuat kepala mendongak menatap langit dengan takjubnya, dengan warna emas, kemerahan dipadu pekatnya jingga. Awan-awan tampak samar seperti kapas tersebar luas, Matahari mulai tenggelam kembali ke ufuknya. Sungguh, tak kalah indahnya. Membuat candu orang yang pernah melihatnya. Akupun juga, sangat menyukai langit jogja.

