Di kota Bandung yang dingin selepas hujan, suasana terasa lebih magis dan menyegarkan. Jalan-jalan basah berkilau di bawah lampu-lampu jalan, dan udara dipenuhi aroma tanah yang baru disiram. Pada saat itulah, aku dan abang mendapat izin istimewa untuk bermain di luar, merasakan tetes-tetes hujan yang seolah menari di kulit kami. Namun, ada satu syarat dari ibu yang harus kami patuhi: sebelum berlari keluar, kami harus makan terlebih dahulu agar tidak masuk angin. Dengan penuh semangat, kami menyantap makanan kami, seakan itu adalah bagian dari petualangan hujan kami. Keberanian dan kebahagiaan membalut setiap langkah kami, membuat kenangan masa kecil di Bandung tak terlupakan.