Pertengahan Januari, I start the fight,

Not against the world — but against my own heart.

Aku mencintai seorang diri, sakitnya bukan main,

Seperti menambal dinding yang dari awal sudah retak,

Tapi tetap aku perbaiki dengan harapan yang bodoh.

Kau pikir cinta itu satu arah?

No, dude. It’s a two-player game.

Tapi kau sibuk mencari alasan, sibuk mencari waktu,

Sibuk menjaga ego seperti emas,

Dan aku? Aku menjaga luka — tiap malam membasuhnya dengan air mata.

Keluarga kita sudah saling kenal, so what?

Kalau kau sendiri saja tak mengenalkanku di hatimu.

Aku mencari peluk, yang kau beri hanya jeda.

Aku mencari komunikasi, kau balas dengan ghost mode.

Sial. Ini bukan cinta, ini neraka versi lowkey.

Sudah cukup, Tuan.

No more begging, no more hoping.

Thanks for the drama, thanks for the scars.

Aku selesai menjadi badut di sirkusmu.

Ini halaman terakhir — bakarlah.

I hate you, #SIKAP — mungkin ini kalimat paling jujur yang pernah aku ucapkan dalam berbulan-bulan.