Gemuruh api rindu terlihat di ufuk .
Berdendang dengan hiruk pikuk
Rindu kian mengutuk.
Sukma tak lagi berbentuk.
Kucoba bersenandung di tengah awan yang mendung.
Walau air mata kini tak bisa ku bendung.
Rindu yang telah terbai'at.
Melihatmu ada di segala tempat.
Engkau adalah sendu.
Yang setiap kali ku sapa dengan Candu.
Bayanganmu tak pernah hilang.
Walau sering kusebut dalam munajat panjang.