Aku selalu mengira bahwa yang ku beri akan datang kembali
perihal kuncup yang senantiasa memeluk hangat bunga
ataupun langit yang menaungi tangismu.
Aku mati...
di dalam tubuh yang setengah memudar
dalam ingatanmu.
lalu tangan-tangan itu enggan pergi ke pundak ku
kau bermetamorfosa
serupa cahaya yang hangat dan menenangkan
dan aku yang nelangsa
peluk tak sampai
layu di hantam sepi.