Juli bulan yang dingin
hari-harinya di penuhi air
genangan di trotoar,
badai yang memeluk pepohonan,
dan parasmu yang memporak-porandakan pikiran.
Juli bulan yang dingin
hari-hariku terus mengenangmu
erat genggaman tangan,
manis senyuman,
aduh, kasihan.
Juli bulan yang—
Asu,
Baksoku keburu dingin,
Puisi menyita waktu yang diburu mamang penjual bakso,
satu mangkok ku teguk,
bakso habis tak tersisa,
ku bayar sepuluh ribu,
lalu beranjak—
bermalam minggu.