

Belakangan ini, oktober lebih sering membawa hujan membasahi Jogja.
Ia melintas pada lembut pipi
yang diguyur air mata selepas kepergianmu
Belakangan ini,
aku lebih akrab dengan basah kuyup
dibanding dehidrasi di kemarau lampau.
Ada benarnya Jogja jadi tempat paling teduh bagi tubuhmu,
ada benarnya—
kita tak pernah bertemu minggu itu.
Ada duka yang tidak menjerit,
Ia hanya berdiam di balik senyum yang dipaksa hidup.
Aku belajar menutup luka dengan kata kata,
Namun setiap huruf justru memanggil kembali pedih yang sama.
Belakangan ini,
Oktober lebih sering membawa duka di Jogja.

