Hai, kupu-kupu, penari sunyi,
Apa yang kau cari di sini,
Dalam pelukan malam yang gelap gulita,
Di antara bisu angin yang dingin menembus jiwa?
Apakah kau tersesat,
Hilang arah di labirin angkasa?
Ataukah kau sekadar berkelana,
Mengukir sajak di antara bintang yang merona?
Entahlah—hanya kau, puisi bersayap,
Yang tahu makna tarianmu di malam gelap.
Namun, terima kasih, wahai keajaiban malam,
Kehadiranmu bagai bisikan damai dalam kelam.
Lihatlah, seorang anak tersenyum penuh haru,
Saat warna sayapmu menari di matanya yang sendu.
Seorang pria, hatinya yang terbakar amarah,
Tenang seketika, seolah senyap badai di samudra gundah.
Dan seseorang, yang hampir lupa pada keindahan,
Melihat secercah cahaya,
Lebih indah dari gemerlap lampu kota yang sia-sia.
Selamat malam, kupu-kupu penjelajah mimpi,
Terbanglah—bawa bahagia di ujung sayapmu yang lirih berseri.
-a.peace