Maneki Neko berdebu di meja kasir
Kutipan Cerpen Maneki Neko berdebu di meja kasir
Karya accordingtogalcit
Baca selengkapnya di Penakota.id

Kesibukan di tempat ini luar biasa, aroma ruangan ini pun sudah bercampur aduk dengan asap warung sate sebelah. Kali pertama kamu memasuki kedai ini, kamu hanya seorang pendatang yang ingin mencoba bakmi yang katanya ternama dan lezat rasanya. Hari ini hari ke 215 tidak dihitung hari minggu karena kedai bakmi ini tutup. Kamu tidak pernah absen sarapan disini. Apakah lambungmu baik-baik saja jika setiap hari makan bakmi? Ketika hari minggu kamu makan apa? mencari kedai bakmi lain yang buka atau mengganti menu sarapan?


Suatu ketika, tidak terlalu telambat untuk sarapan, dan tidak terlalu awal untuk makan siang, di meja kasir kamu tidak lagi mengatakan, "kayak yang biasa Ci..." Kamu datang bersama seorang gadis. Mungkin Ci Kaili berharap gadis tersebut akan menjadi pelanggannya juga, namun setelah kalian meninggalkan meja, mangkuk temanmu masih ada bakmi tersisa hampir setengahnya.


Pada hari lainnya, ketika toko hampir tutup, kamu bersama wanita tua, dengan tergopoh-gopoh membawakan tas jinjing besar dan satu kardus dengan tali rafia, tergesa meletakan nya di lantai, kemudian membantu menuntun wanita tua itu saat menaiki dua undakan toko ini yang menurut Ci Kaili sebagai Feng Shui pelaris, setelah membantunya duduk, wanita itu menyeka keringat di keningmu. Wanita tua itu adalah Ibumu, kamu bercerita antusias mengenai keseharianmu, sesekali wanita itu mengelus rambutmu, toko tutup lebih larut walau sudah tidak ada porsi yang tersisa, Ci Kaili sengaja melakukan itu karena kamu adalah pelanggan setianya.


Semua ceritamu mengada-ada mulai dari pekerjaanmu yang menyenangkan, calon istri yang tak lama lagi akan kamu kenalkan, bos yang baik hati dan sering memberimu bonus. Tentu saja kamu pura-pura bahagia di depan ibumu kan? Bagaimana tidak, benda mati pun akan jadi saksi bagaimana kamu selalu tidak melewatkan sarapan pagi dengan bakmi, pun kamu tidak pernah melewatkan berjalan gontai dimalam hari dengan pengar, mata merah, kelelahan setelah meminum seteguk dua teguk tuak melewati gang sempit ini, dan tentu saja hampir mengakhiri hidup di jembatan seberang pekan lalu.

06 Feb 2020 14:45
224
Bakmi Gang Kelinci, Jalan Kelinci Raya, RW.3, Pasar Baru, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia
2 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: