Mencuri dan yang dicuri sama-sama merugi, materi semakin terejawantahkan secara tidak manusiawi
Mencuri apapun bisa didapatkan selama ada niat dan peluang, yang dicuri merasa gelisah karena kehilangan harapan dan kesempatan
Pencuri adalah tersangka degradasi moral, yang dicuri adalah korban patologi sosial
Memperkarakan masalah pencurian bisa berbuntut panjang, tersangka dan korban jadi figur perhatian
Keadilan diobral atas nama agama dan humanisme, kebenaran bisa dipangkas melalui jalan materialisme
Tersenyum padanya adalah dusta, menyesalinya tiada guna
Pencuri dan yang dicuri adalah wajah ketidaktelitian dalam menjalani kehidupan