Ujung tanduk
Berulang kali kau berusaha menyudahi hubungan ini, tapi selalu kutahan.
Berulang kali kau berusaha meninggalkanku, ku genggam erat jemarimu
Berulang kali setiap kita terlibat adu mulut selalu saja perpisahan yang kau pinta.
Aku terus menahanmu agar tetap disampingku, padahal aku tahu rasamu tak lagi ada untukku
Aku tak lagi tertidur nyenyak di kamarmu,tak lagi bersandar di pelabuhanmu.
Tapi kau selalu ada disini.
Kau akan terus ada, sebesar apapun usahamu untuk pergi semakin besat pula usahaku untuk menahanmuÂ
Aku tau seberapa bodohnya aku bertahan seorang diri sedangkan kau asik berlari mengejar yang lain.
Sudahlah toh ini rasaku, kau pun tampaknya sudah tak peduli. Lalu mau apalagi?