Kutipan Puisi
Ruang Memulangkan
Karya
adiputrafebrian
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Aku ingin
meninggalkanmu,
di galeri kota. Sepi.
Sebagai lukisan.
Tugur.
Bukan untuk dikagumi.
Tapi untuk beradu,
dengan dinding-dinding putih
yang sangat salju.
Tak kuijinkan lekuk
siku kanvasmu bertemu.
Kau lukisan yang tak bisa melihat
cantikmu sendiri. Diburu gelisah
siapa pelukismu
dalam pertanyaan;
kenapa aku tak dibingkai?
Aku akan pasti
dilarang menyimpan lukisan.
Meski kulukis diriku sendiri
untuk menemanimu.
Tapi aku batu,
kau gunung,
dan aku memilih ibu lautan.
Kurasa, rumah makan peranakan
adalah keluarga, untuk lukisan
putri berkebaya sekar.
Unduh teks untuk IG story