Sapta Antapura : Pradanggapati #1
Cerpen
Kutipan Cerpen Sapta Antapura : Pradanggapati #1
Karya advokana
Baca selengkapnya di Penakota.id

 


Malam pranama menunjukkan eksistensinya.


 


Langit malam begitu pekat, mengaburkan binar-binar cantik gugusan bintang. Sang Purnama tengah menyombongkan diri, karena saat ini alam kedewaan tengah bersinggungan dengannya. Ia berada di singasananya-diagungkan oleh para adarma disetiap celah Nilawarsa.


 


Saat waktu sakral itu terjadi, tidak ada suara lain yang tertangkap indra pendengar selain dedaunan yang bertegur sapa oleh hembusan angin yang kencang. Makhluk lainnya seolah sadar bahwa dewa mereka sedang bercengkrama dengan dunianya sehingga mereka memutuskan untuk merendah diri sejenak, memberikan waktu untuknya.


 


Pekatnya langit malam saat itu patah, saat pancaran api biru terpantul dari permukaan air sunyawiru.


 


Melesat cepat, dengan hebatnya melewati Sang Purnama, menjejaki tempat yang ia kehendaki. Sebelum perlahan sinarnya pecah, melebur bersama kunang-kunang malam. Menandai kepemilikan dan kekuasaan serta lahirnya sebuah tangisan sang pemikul takdir Nilaswarsa, Sapta Antapura.


 


Nilawarsa yang senyap seketika ramai dengan sukacita. Menanti para pemikul takdir merangkai hikayatnya sendiri.


 


Memiliki tahta, harta dan paras rupawan tidak sertamerta menjadikan Pradanggapati, anak bungsu dari seorang Antapura yang paling berpengaruh, merasakan kebahagiaan sejati.


 


Ia lahir saat dunia mengutuknya.


 


Ibunda yang membawanya kedunia entah menjejaki nirwana yang mana. Ia bahkan tidak mengenal rupa dan dekapan hangatnya.


 


Ayahanda yang otoriter tidak menyambutnya dengan sukacita.


 


Sang kaka yang ia jadikan panutan dan tumpuan, menusukan pedang dibalik tindak-tanduknya.


 


Kekacauan hidupnya ini, sayangnya tidak memadamkan hati nuraninya. Tidak salah jika Dewa Ashwin menanamkan serpihan kekuatan padanya.


 


Tindakan dan cakapnya yang banyak dicerca, menyimpan sebongkah harapan besar untuk Nilawarsa. Ia hanya menanti tangga untuk melangkah, menapaki jalan yang bergejolak menuju tempatnya, singasana Sang Raja Nilawarsa.


 


-bersambung

19 Feb 2020 18:29
204
Dailydose Coffee & Eatery, Jalan Pandu Raya, Tegal Gundil, Kota Bogor, Jawa Barat, Indonesia
4 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: