Layaknya seorang karakter di sebuah buku, kita hidup dipicu dengan gairah dan pengharapan akan sesuatu. Kita belajar keras agar dapat masuk universitas yang bagus, kita masuk ke universitas yang bagus agar mendapatkan pekerjaan dengan gaji diatas rata-rata, kita berharap gaji itu bisa mendapatkan kita seorang pasangan yang menawan, dan dengan pasangan itu kita dapat membangun keluarga dan hidup bahagia selamanya. Begitu indah dan ironis, tapi itulah kebenarannya. Kita semua melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu. Dengan harapan di benak kita. Walau sebenarnya menurut saya harapan belaka tidak lah cukup. Seperti apa yang dikatakan orang, kesuksesan tidak akan datang tanpa doa, dan iman tanpa tindakan sama saja dengan sia-sia.
8:24 Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? 8:25 Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.
Banyak orang yang saya kenal setiap hari berkata "Saya berharap saya bisa sukses di masa depan" atau "Andai saya bisa kaya seperti dia". Mendengarnya saja kuping saya sudah panas. Mereka tidak sadar bahwa berandai-andai saja tidak cukup, harus ada aksi yang diambil. Lalu setelah berandai-andai, mereka akan mengeluh dan mengutuk keadaan. Geram rasanya. Tetapi kita yang sudah dididik di sekolah dan gereja pasti tau bahwa setiap hal yang kita harapkan dalam iman, bisa terjadi. With God nothing is impossible
Aku adalah terang dunia: orang yang mengikut Aku tidak akan berjalan di dalam kegelapan, tetapi akan memperoleh terang kehidupan.
Dari ayat ini kita tau bahwa setiap orang yang percaya tidak akan terjebak dalam kegelapan tanpa harapan. Selalu ada Tuhan di sisi kita. Dan itulah harapan sejati manusia