"Ayo kumpul! Cepet kita foto dulu sebelum kelupaan nanti. Senyum yaa, 1... 2... 3...!!", mataku berlinang, mengingat begitu banyak kenangan indah yang telah ku buat bersama sahabat-sahabat dekatku. Tidak ku sangka tidak ada satupun dari mereka yang tetap berada di sisiku sampai saat ini. Dari candaan kecil sampai cita-cita bersama, kami membahas setiap detil rencana kami untuk masa depan, bersama.

Tapi memang benar kata orang, di dunia ini tidak ada yang bertahan selamanya. Dulu sempat ku berpikir bahwa mereka adalah prioritasku. Kesenangan mereka lebih penting daripada milikku. Tapi itu salah, semua hal yang telah kulakukan bertahun-tahun salah. "Saviour Complex", mungkin itulah istilah yang tepat. Sering ku berpikir bahwa mereka butuh bantuanku, bahwa mereka adalah mahkluk tidak berdaya ketika aku tidak berada di sisi mereka. Namun sekarang aku sudah tau lebih baik, prioritasku bukan lagi mereka tapi Dia.

"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”

Matius 6 : 33-34 TB

Sekarang ketika aku memfokuskan diri kepada Dia, hidupku lebih tentram. Dipenuhi sukacita dan kegirangan, mungkin hidupku tidak memiliki banyak warna sekarang. Tapi aku tau, bahwa apa yang aku cari bukanlah di dunia ini, tetapi di rumah-Nya

Sekarang aku telah menemukan cinta yang sebenarnya, cinta yang memiliki simbiosis mutualisme. Cinta yang memberikan manfaat dan kesempurnaan. Bukan hanya kegirangan sementara, tapi selamanya.