oranment
play icon
Insecure
Cerpen
karya @ainnn
Kutipan Cerpen Insecure
Karya ainnn
Baca selengkapnya di Penakota.id


Afnan, kamu pendek sekali, tidak pernah makan ya?"


"Wajahmu penuh jerawat Nan, tidak perawatan ya?"


"Bajumu juga sangat kusut, tidak punya setrika Nan?"


"Sudah SMP, tapi penampilan mu seperti anak SD."


"Kalau sekolah mandi dulu Nan, biar tidak kelihatan kusam!"


Afnan tersenyum miring, mendengar komentar teman sekelasnya tentang penampilannya. Afnan akui, Afnan memang tak pandai berdandan, tapi bukan tak mau, Afnan tak sempat. 


"Nan, ini hasil ulangan kemarin, nilaimu paling rendah. Pak Anggra bilang perbaiki nilainya." Afnan menerima lembar kertas itu, menatapnya nanar. Malu, itulah yang Afnan rasakan. Baru saja temannya membahas penampilannya, sekarang pasti akan membahas nilainya. 


"Makanya jangan main terus Nan, aku sering lihat kau mondar mandir di pembakaran sampah. Tidak ada kerjaan jadi orang." celetuk salah satu teman Afnan.


Afnan menatap pantulan wajahnya di cermin, perkataan teman Afnan tempo hari itu, selalu berhasil membuat dada Afnan sesak. 


Afnan mengingat dengan baik, setiap kata demi kata yang melukai hatinya. 


"Sial! Perkataan mereka mempengaruhi kepercayaan diriku, bahkan sampai saat ini." gerutu Afnan, besok Afnan akan menjadi MC di acara ulang tahun sekolah. 


"Kejadian 3 tahun lalu, tapi aku masih bisa merasakan sakitnya." ucap Afnan, menatap tubuh tingginya, yang kini telah berseragam putih abu. 


Hinaan teman Afnan waktu SMP dulu, masih menjadi faktor utama, mengapa Afnan sulit percaya diri di bangku SMA-nya sekarang. 


Afnan menghela napas kasar, semakin mengingatnya semakin Afnan kesal. 

Mengapa dulu teman-temannya tidak mengerti, karena tidak punya cukup uang Afnan memilih bekerja, kalau sudah bekerja bagaimana Afnan memikirkan untuk mengurus tubuhnya. 


Sampai detik ini, Afnan begitu sulit percaya diri. Ketika berdiri di depan orang banyak, dan perkataan itu terlintas di pikirannya, seketika setiap yang ingin diucapkan hilang begitu saja. Setiap yang ingin dilakukan, tiba-tiba terlupakan begitu saja. 


"Padahal aku sudah cukup rapi, kenapa aku masih malu?" tanya Afnan pada dirinya sendiri, menyandarkan tubuhnya ke dinding, menghela napas kasar. 


"Sangat rapi." suara dari pintu toilet terdengar, suara yang cukup Afnan kenal. 


"Pak Nur?" sapa Afnan. 


"Kamu sangat rapi nak, tetap jadi MC besok ya, saya tidak asal tunjuk. Saya yakin, kamu dapat membawa acara dengan baik. Kamu terlihat sangat baik, percaya diri saja Nan." nasihat Pak Nur. 


"Apa orang-orang akan tertarik dengan acara kita? Sedangkan penampilan saya begini."


"Saya pastikan, MC di acara besok akan jadi daya tarik pentonton." Pak Nur meyakinkan. 


***



Seluruh siswa berkumpul di lapangan, panggung beridiri berhadapan dengan gerbang sekolah. 


Afnan gemetaran, keringat terus bercucur di kedua tangannya, acara segera di mulai.


"Bismillah assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat pagi semua." Afnan memulai.


"Eh." Afnan menatap heran para audiens, yang tiba-tiba tertawa puas. 


"Bajumu Nan, kondisikan!" teriak salah satu penonton. 


Afnan segera menatap bajunya, entah sejak kapan kancing baju Afnan terbuka hampir seluruhnya, dan ikat pinggang yang hampir terlepas membuat celana Afnan hampir melorot. "sejak kapan ini terlepas?" bisik Afnan. 


Afnan segera memasang kancing, dan membetulkan ikat pinggang. 


Tawa penonton malah semakin henoh, "Bahumu lihat Nan!" seru seorang penonton, diirngi gelak tawa. 


Cairan hitam keputihan, berbau tak sedap. Afnan menatap ke atas, terlihat sekumpulan burung di sana. 


"Burung sialan!" umpat Afnan. 


Afnan turun dari panggung tergesa, menahan malu. Kurang berhati-hati, Afnan sampai menabrak Pak Nur. 


"Ini terakhir aku malu di depan banyak orang." ucap Afnan, ia bersumpah pada dirinya sendiri, sampai kapan pun tak ingin menampakkan diri pada keramaian, sekali pun. 


"Mulut mereka hanya dua fungsi, makan dan menyinyir hidup orang." gerutu Afnan.





calendar
23 Feb 2021 15:48
view
568
idle liked
2 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
close
instagram
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
close
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh:
example ig