Kan 'ku ucap dengan lantang
Aku si bodoh, aku si kotor, aku si makhluk tidak tahu diri
Si makhluk yang masih bisa bernapas
namun tak pernah, benda bertulang di wajahku ini menghirup udara di langgar
Tak pernah, dua benda penopang tubuh ini kugunakan menuju surau
Tak pernah kedua netra indah ini
Ku gunakan untuk menatap ayat ayat indah
Tak pernah, kedua lengan kekar ini
Ku gunakan untuk derma, barang seperak saja
Dua bibir ini, hanya mengeluarkan cakap angin
Bilang akan taubat, besok lusa kembali kumat
Sekarang terlanjur berida
Waktu ku tinggal hitungan hari saja
Terima kasih, untuk kesempatan jadi makhluk beratma
Walaupun aku hidup tiada gunanya
Kalau ada masa tersisa,
Esok atau lusa
Aku akan taubat, sebelum tubuhku benar-benar meninggalkan butala