Kutipan Puisi
Merengkuhmu
Karya
ainurlunar
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Malam ini rintik hujan memyapaku,
Diantara rimbunnya pohon cemara,
Udara dingin yang menancap ketulang,
Menjadi teman di kegelapan
Sunyi..., sepi....,
Hanya bunyi ribuan tetes air yang kudengar,
Dan sesekali cahaya ajaib bernama kilatpun datang
Resah, gulanah,
Entah apa yang telah menyumbat saluran pernafasanku
Aku ter engah-engah...
Jantungku semakin kencang berdebar tak karuan
Entah sesuatu apa yang telah menghujamnya...
Ah tidak!
Dia datang kembali
Benda cair itu datang lagi
Sabil bergetar kupecahkan sunyi dengan isak
Ingatan-ingatan itu berkamuflase dalam otak
Membawaku kehadapan mereka
Dengan tatapan mata yang merekah
Dan kecapan lidah yang payah
Kemudian ku rengkuh sahabat baiku,
Kuluapkan semua isi otak dan hatiku
Setiap pemikiran-pemikiranku
Dan apa-apa yang ada pada hatiku
Perlahan tetes itu pun berhenti
Namun isaknya tak mau pergi
Kau perbaiki suasana hati
Yang berjuang didalam sepi
Terimakasih bagimu tanpa batas
Yang selalu menjadi pilihas teratas
Yang tak akan meminta untuk dibalas
Wahai sahabatku, pena dan kertas
Unduh teks untuk IG story