Lika dan kesetiaannya
Layak uji
Lika dan kerinduannya
Berkilo-kilo dalam kata yang
lama tak masuk telinga
Selama bulan masih menggantung di langit gelap
Selama Adinda masih menggaris lesung kala menunggu Saidjah
Dan selama kertas-kertas belum menjadi abu
Lika, dalam lamunannya menumbuhkan rumput liar
Bukan tentang ayam dulu atau telur dulu
Bukan tentang administrasi kampus yang ribetnya minta ampun
Bukan tentang wacana pemindahan ibukota atau pun
tentang album baru grup musik yang ia suka
Lika dalam cerita yang membikin lidahnya pahit sendiri
Menyengaja untuk tidur dipangkuan dipan
Memejamkan mata dan menguburkannya dalam-dalam
Bersama serpihan kisah yang jatuh membentur tanah
Lika dalam kegiatannya menunggu cabut gigi
Lika dalam kebosanannya menunggu antrean setoran
Lika dalam kesetiaannya menunggu bulan
Lika masih ada disini
Lika juga ada disana
Kemudian bulan jatuh di teras rumahnya
Bersama tandatangan di pojok kanan bawah
Dan garis senyum di wajahnya yang lucu, tak lagi sirna
akhirnya ya Lika
-Ri