Di perut Salaka ini kembali aku mendengar gerutu Gubernur Herman Willem Deandles
"verplichte diensten, kita akan membangun dunia!"
Tapi mengapa tak kudengar bisik bapak bangsa yang sempat berteduh di bawah mesin jahit orang Cikampak?
Husein Ilyas, Ibrahim Datuk Tan Malaka berbaju merah bulu rusa
Namun yang menetes malah keringat-keringat yang menderas bersama telunjuk Daendels
kami mengayunkan beribu linggis dan pacul
Menggali jalan keselamatan kami di bawah lindungan Jenderal
Bongkah demi bongkah menembus gunung Salaka
Secercah demi secercah dihadang korupsi para birokrat
Bersama Jenderal kami bangun Jalan Raya Pos yang membentang sepanjang pulau jawa hanya untuk keselamatan jiwamu
Lalu Geothermal dalam perut Salaka kami tumpahkan hanya demi melindungi perut tuan-tuan
Tapi toh sampai sekarang kami masih hidup hanya untuk melayani tuan-tuan
Kami berdagang
dan siap merugi
Kami bikin liontin giok dan siap jadi gelang-gelang
Kami olah listrik Panas Bumi Salaka
dan siap tersengat arusnya.
Pamijahan,
01 Desember, 2024