Pada sebuah jumat dan hujan yang belum lama pergi
Jari-jari ingusan berkumpul di teras rumah: tenggelam dalam sebuah kotak waktu bernama gawai;
ramai dan sansai dan sepi dan dingin dan mereka:
Menari di atas telapak tangan para jenius
Pada sebuah jumat dan hujan yang belum lama pergi
Nada-nada doremifasola si Remy Sylado terbaring, nyaring
ingin disapa:
"Hahaha, tawa dalam kotak waktumu lebih menyedihkan dari pemuda di ciroyom yang menangis dalam sebuah bilik pelacuran".
Pada sebuah jumat dan hujan yang belum lama pergi
Penyair lapar mendapati honor puisinya yang dikirim enam bulan lalu kepada surat kabar pagi
Hasilnya tak bisa membeli gawai baru, katanya
tapi cukup pas buat makan tahu,
atau es teh asongan bapak yang dicaci pemuka agama, atau kopi starling, atau seblak, atau cilung, atau cingur, atau bibirmu!
Yang penting bisa ongkang-ongkang di atas telapak kaki sendiri
Bukan mengangkang dengan gagah mendongak ke papa sambil
memborong es teh dengan telunjuk, hina
Wah!
Pada sebuah jumat dan hujan yang belum lama pergi
Teurab bersama nada-nada Doremifasola si Remy Sylado lebih santun dibanding
Teurab yang didapat dari honor jual agama.
Euuaaaaaa!
Pamijahan,
6 Desember, 2024