50 PUISI KECIL SENYAMAN SENYUMAN
Kutipan Puisi 50 PUISI KECIL SENYAMAN SENYUMAN
Karya alfinrizalisme
Baca selengkapnya di Penakota.id

—Inilah senyuman yang melahirkan 50 puisi di linimasa Twitter saya!


 


~50


selalu ada yang kurang


di dunia yang fana ini.


tapi aku akan berjanji,


dengan satu senyumanmu ini


aku akan merasa tercukupi.


 


~49


sejak menemukan senyummu,


buku-buku yang dibaca mataku


selalu menceritakan tentangmu.


 


~48


yang tak mampu kautolak


adalah senyumanku yang telak.


 


~47


keluarga senyuman


mengucapkan selamat malam


bagi jiwa-jiwa yang rongga mimpinya


masih dipeluk kesedihan-kesedihan.


 


~46


bibirmu alat musik


yang mampu mengusik


lirik-lirik rinduku dengan asyik~


 


~45


seandainya engkau


melahirkan dua anak


lelaki dan perempuan,


bolehkah kunamai mereka


Senyaman dan Senyuman?


semata dunia tahu,


keluarga kecil ini lahir


sebab senyuman nyaman


dari kau yang ibu.


 


~44


sejak mataku menemukanmu


tersenyum di antara terik hari,


gugur dan semi bukanlah musim.


hanya ada satu musim di hatiku


dan itu musim senyummu.


 


~43


tubuhmu kini langit yang


menyimpan bebintang,


dan aku berteduh di bawahmu.


kau memamerkan bulan sabit


lewat senyum suka cita bibirmu


jadi obat bagi memar luka-lukaku.


 


~42


aku bisa pergi jauh


dan meninggalkanmu,


tapi senyuman ini


akan menghantui


diriku setiap hari.


 


~41


aku tak heran kau berpuisi,


diksi-diksi indah di dunia ini


meminjam dari senyumanmu.


 


~40


benar senyum itu ibadah


yang bisa kautunaikan


bahkan hanya bermodal wajah.


 


~39


mungkin, luka akan sering iri


pada senyummu walau sendiri.


 


~38


barangkali hidup


memang lengkung senyum


yang sering melengking


di sela degup jantung.


 


~37


ketika hidup kalian rasa


telah memberi alasan bersedih,


aku tahu, dunia hanya sedang rindu


senyuman kalian semuanya.


 


~36


beruntung sekali


lipstik yang mencium


indah bibirmu,


tapi aku lebih beruntung


sebab tahu selalu ada senyum


di wajahmu.


 


~35


jangan selamatkan aku,


jika aku tergelincir di bibir


tempat senyummu terlahir.


 


~34


selama kau masih punya senyuman,


duka hidup akan menjelma keindahan.


 


~33


jejarimu itu, dik, tak bisa


menyembunyikan senyum


dan tak perlu!


 


~32


senyum terkadang


adalah teriakan


paling meneduhkan


bagi sepasang telinga.


 


~31


kusangka kau penyair


yang menciptakan puisi


lewat tarikan bibir


di wajah cantik ini!


 


~30


kabut dan daun yang kedinginan itu


tentu kini merasa hangat karena


senyumanmu.


 


~29


aku semakin yakin, alasan


mereka yang masih keras hatinya


adalah sebab belum pernah


melihat senyummu yang ini!


 


~28


kita lihat berapa hati


yang akan terpikat


jika serangan senyuman


kini dua kali lipat!


 


~27


semiring apa pun kepalamu


melahirkan senyuman,


tetap akan menegakkan keinginanku


membersamai angan-anganmu.


akan kau temukan banyak kepura-purraan


kecuali dalam senyuman


 


~26


seandainya aku dokter


akan kuberi pasienku resep


dari senyumanmu itu!


 


~25


kabar baik malam ini:


aku melihat u


di tengah seny’u’man


 


~24


sepertinya bulan sabit


telah belajar banyak


dari senyum di bibirmu.


 


~23


hari terbaik internasional, kukira,


akan ditetapkan ketika senyum


terbit di wajahmu yang emosional.


 


~22


ketika aku sampai ke puncak,


kubiarkan bibirku berbincang pada 


udara. dan aku akan mendengar


mereka tak berhenti membicarakan


indah bibirmu yang mengenakan


warna senyuman.


 


~21


hijau hutan itu


sedang cemburu


pada senyummu


manisku~


 


~20


kami selalu membayangkan


betapa setan akan bertaubat


jika bumi hanya berisi


senyuman-senyuman


yang manusia buat.


 


~19


bahaya yang bahagia


dalam hidupku


berasal dari senyummu.


 


~18


kau bisa buta aksara,


tapi senyumku


akan tetap mampu kau baca.


 


~17


senyuman paling senyum


hanya lahir dari sepasang bibir


yang tak henti saling mendoakan,


semoga sepasang itu, bibir kita.


 


~16


mau kalian bawa ke mana


senyuman-senyuman itu?


tolong jangan jauh-jauh,


atau tubuhku akan jatuh.


 


~15


dari senyumanmu, aku belajar


bahwa caramu memelukku hangat


tak melulu melalui kedua lengan.


 


~14


walau gigimu


membuat kekasihmu gagu,


senyumanmu membuatnya gigih


mencintaimu.


 


~13


cahaya pagi


semakin hangat


sejak mencium wajah


yang menyimpan senyummu.


 


~12


jika tak punya daya bicara


untuk mengungkap segala rasa,


gunakan bibirmu saja yang


menguasai segala bahasa.


 


~11


sepekat apa pun warna


yang membungkus tubuhmu,


hanya pikat senyummu yang


mampu menerangi diriku merenangi


dirimu hingga dasar desir hatimu.


 


~10


aku tak pernah sendirian,


senyumanku kini


sahabat terbaik bagi


kesedihan-kesedihan


yang kau tinggalkan


 


~9


mengapa


kau biarkan senyummu — 


membuyarkan rindu-rindu


yang tak pernah mampu


terbayar?


 


~8


lihatlah, manisku, lihatlah


pendar cahaya kuning yang lahir 


dari senyumanku kini adalah


pendar-ahan kenang di hatiku


sebab luka-luka dari abaimu.


 


~7


aku tantang


apakah bintang


masih berani muncul


setelah melihat senyummu


yang jadi sumber cahaya terpantul


malam-malam setelah ini.


 


~6


tawa paling tawar mana


yang akan kau tawarkan


padaku malam ini?


tawa yang disebabkan bukan


karenamu, sayang.


 


~5


aku menduga


dagu yang kau topang itu,


adalah penyebab jantungku


menyukai degup senyumanmu.


 


~4


oh. ketenangan langit tosca itu,


apakah ia meminjam keindahan


dari tarikan kedua ujung bibirmu?


 


~3


kami mengintip lubang kamera


dan melihat rona kemerahan,


lalu kami curiga, siapa yang gemar


mencuri gambar-gambar kesedihan?


 


~2


seandainya pelangi pulang


tanpa mejikuhibiniu-nya,


senyumanmu tetap jadi warna


paling pelangi malam ini.


 


~1


ini malam alangkah cermin,


menemui yang memenuhi batin


disindir diri sendiri, sendirian — 


tanpa sandaran kesadaran.


 


 


Alfin Rizal, 29 Mei 2019


 


catatan: puisi di atas dibuat langsung dari kuis yang saya bikin di twitter saya (@alfinrizalisme) dengan hashtag #senyamansenyuman. teman-teman mengunggah foto selfie senyuman mereka dan saya membuatkan puisinya atas foto tersebut.

 

29 May 2019 00:49
6.3K
Jl. Wuluh Jl. Nologaten No.6, Nologaten, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281, Indonesia
8 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: