Halo, sudah berapa waktu yang kita lewati sejak perpisahan itu?
Ku lihat kau bahagia saja tanpa, ah aku selalu ingin seperti mu.
Mudah melupakan, meniadakan segala kenangan.


Kamu mau tau bagaimana kabarku?
Buruk dan aku tidak baik-baik saja setelah ditinggal kamu.
Ada bagian ku yang kamu bawa sehingga aku tidak utuh seperti dulu lagi .

Bagaimana kabarmu dengan kekasih barumu? Apakah kekasih baru mu sudah berhasil membuatmu bahagia?
Sebahagia kita dulu?
Aku masih mengingat semuanya, katamu ,dulu kau pernah sebahagia itu bersamaku bahkan kau tak mau pergi dariku.
Tapi itu dulu, nyatanya sekarang kau sudah tidak disini.

Eh iya, kembali ke tentangmu dan kekasih barumu. Tolong katakan kepada kekasih barumu itu, harusnya dia berterimakasih kepadaku, karena jika kau tidak menyakitiku ,maka dia tidak akan sebahagia itu sekarang bersamamu.


Kuharap dia menjagamu seperti aku menjagamu dulu, kuharap dia bisa mengerti kamu dan kuharap dia bisa menolongmu berdiri disaat titik terendahmu.



Percayalah, tidak mudah menjadi aku.
Tidak mudah menjadi orang yang bahkan sudah disakiti seribukalipun tapi tetap bertahan dengan perasaan yang sama. Tidak mudah menjadi orang yang menunggu meskipun dia tau yang ditunggu tidak akan pernah datang.


Bersama dengan tulisan ini, aku pergi.
Seharusnya pergi adalah satu-satunya jalan yang sudah aku lakukan sejak dulu, sejak kau memutuskan untuk tidak lagi bersamaku.
Untukmu, semoga tuhan menjagamu dari rasa sakit seperti kau menyakiti aku.
Karena memang seharusnya, aku sudah tidak perlu tahu lagi tentangmu.