Aku dan Dia
Cerpen
Kutipan Cerpen Aku dan Dia
Karya anitaratnaa
Baca selengkapnya di Penakota.id
Aku dan dia memang dekat selama setengah tahun ini, tetapi tak terikat. Tak sedekat nadi, tetapi tak sejauh matahari. Saling berbagi cerita, tetapi tak pernah mengatakan apa yang dirasa. Hanya menjalani apa adanya, sembari membiarkan Tuhan mengambil alih semuanya.

Dia sengaja tak memperjelas kedekatan ini menjadi sebuah status yang lebih dari sekedar teman karena menurutnya seperti ini saja sudah cukup nyaman dan menyenangkan. Dia pernah berkata kepadaku "Aku lebih suka seperti ini supaya tak ada yang saling meninggalkan." Aku hanya bisa berguman sembari berpikir mungkin benar juga pendapatnya. Melihatku tak menjawab dia bertanya lagi "Menurutmu bagaimana?" Aku asal menjawab "Bagaimana kalau teman bahagia saja? Menyenangkan bukan?" Dia mengerutkan dahi, lalu tersenyum dan menjawab "Baiklah aku setuju".

Aku dan dia suka bertualang keliling kota atau bahkan bisa keluar kota di sela sela kesibukan yang mendera. Motor maticnya setia menemani kemanapun aku dan dia ingin bertualang. Dari hanya sekedar mengunjungi taman kota, makan penyetan di warung pinggir jalan sampai nekat ke air terjun di luar kota hanya untuk mendinginkan hati dan pikiran. Ah, agak konyol memang. Namun, itulah yang membuatku merasa lebih nyaman.

Di atas motor matic kesayangannya, akan banyak cerita yang bisa dibahas atau bahkan sama sekali tak ada bahasan karena terlalu fokus pada perjalanan. Saat aku bercerita, aku lebih suka melihat dagunya dari spion sebelah kiri. Menurutku, itu menyenangkan. Lalu, saat tak ada bahasan diantara aku dan dia. Aku menyadari kalau dia suka mencuri pandang tuk melihatku dari spion sebelah kanan yang tanpa sengaja menghadap wajahku entah apa alasannya aku belum sempat bertanya.

Entah seperti apa kisahku dan dia selanjutnya. Namun, apa boleh aku meminta kepadaMu Tuhan, agar dia saja yang menjadi teman hidupku sampai waktuku habis di dunia ini? Maafkan aku meminta hal yang agak keterlaluan Tuhan. Aku sadar, mungkin masih ada beberapa dagu laki-laki yang harus aku lihat dari spion sebelah kiri dan mungkin masih ada beberapa wajah perempuan yang harus dia lihat dari spion sebelah kanan.

Untuk sekarang, aku dan dia sudah terbiasa seperti ini sembari menunggu kejutan-kejutan lain dari Tuhan. Semoga kejutan itu, lebih menyenangkan dari harapan. Ini masih awal dari kisahku dan dia. Masih ada, banyak kisah yang akan kutuliskan.

Surabaya, 8 Maret 2018
-ARA-
12 Mar 2018 09:34
67
Surabaya City, Jawa Timur
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: