i
kekasihku,
semisal pula langit tak lagi biru
pun selamanya kelam dan kelabu
kau akan tetap hidup pada jam dua
lewat tiga puluh tengah malamku
sesulit melawan keinginan memasak
mie instant yang sering tiba-tiba
datang tak pernah memberi aba-aba.
atau mungkin kau menjadi nama lain
yang sering disebut sebagai serangan
insomnia ditemani lagu-lagu sedih
dari pelantang telinga dengan mata
yang setengah tertidur, dan rindu
seumpama iklan spotify yang tidak
premium; mengganggu, dan diacuhkan.
ii
zuhara, kekasihku,
anggaplah langit tak lagi biru
hujan datang tanpa henti
tak ada lengan menghalau gigil
namun, sebelum kau pergi
hangat tubuhmu telah kusimpan
pada kuah seblak dengan wangi cikur
yang konon, di surga tak ada jualnya.
Kaja, 2021