Maulidan dan Hesti telah mati dalam puisi pesbuk
nisannya tidak bernama, tidak ada taburan bunga dan doa baik dari teman lama
Hesti pergi dan Maulidan tidak ikut bersamanya
Maulidan di dunia nyata hidup
mendekatkan diri kepada Tuhannya
berkawan ia dengan penyair bernama Dafrika, seorang musisi juga
kawan dia ini menghabiskan sisa hidupnya menulis puisi
kadang-kadang menulis lagu pula
belum selesai disana, Maulidan masih sering ngigau tentang Hesti
dalam tidurnya yang tidak pernah pulas, sering nama itu ia eluh-eluhkan
sedang Dafrika, menjadikan kefanaan Maulidan sebagai puisi dan lirik lagu
Maulidan dan Dafrika menjadi begitu erat
kawan yang selapik sepertiduran, tapi tak pernah berbagi uang
Dafrika agak pelit soal uang, sedang Maulidan royal bukan kepalang
sering pula mereka hadir di acara-acara penting kesenian dan kesusastraanÂ
sebab penampilan mereka memang selalu mengundang decak kagum
mereka sering berbenturan soal uang
bila Dafrika libur, biasanya mereka ngopi bersama
Dafrika mau ngopi karena dibayarin MaulidanÂ
Maulidan ikut juga, karena mau menertawakan puisi-puisi Dafrika yang jelek
Maulidan jahat kalau membahas puisi Dafrika
berbanding terbalik, Dafrika begitu menyukai puisi-puisi MaulidanÂ
ia buatkan lagu dan promosikan puisi Maulidan
terakhir pertemuan mereka di acara lomba baca puisi, Dafrika jurinya
Maulidan tampil, tapi tidak juara
Padang