Seharusnya kau ajakku bicara
Seharusnya kau buai aku supaya tenang
Seharusnya kau yang akhiri keresahan ini
Seharusnya kau merasa bersalah
Seharusnya kau katakan: "maaf untuk luka yang kubuat"
Seharusnya kau tidak katakan: "dasar gadis lugu"
Tetapi aku sangat marah dan putus asa
Tetapi aku tidak punya daya untuk terus berperang
Tetapi aku merasa lelah sepanjang hari menangis
Tetapi aku telah muak dengan semuanya
Tetapi aku seperti anjing sekarat, menggonggong pun tidak akan didengar
Tetapi aku tahu semuanya sia-sia
Bukan tentang kupu-kupu yang ada dalam perutku
Tetapi tentang ular berbisa yang ada dalam perutku
Bukan kue manis yang sedang kumakan
Tetapi racun yang dipaksa dijejalkan ke dalam mulutku
Aku nampak kusut, seperti kota sunyi dan tertinggal
"Gadis itu berisik dan menyebalkan."
Aku tahu bahwa hari itu tidak akan ada
Hari dimana kau membawa kepalamu sendiri untuk kupenggal
Akhirnya aku yang membawa kepalaku sendiri untuk kau penggal
Menunggu itu melelahkan dan tidak semua hal layak untuk ditunggu
Aku telah mengakhirinya dengan kemenangan
Walau terkadang kemenangan hanya seperti abu yang tertiup angin
Warna hitam dan segala bentuknya
Katanya bisa kembali menjadi putih
Waktu yang merusak, waktu yang memulihkan
Ini adalah perdamaian yang sempat terlupakan