Anakku,
Tidak selamanya aku akan bersama denganmu disini
Mungkin esok aku akan pergi
Ke tempat indah itu
Tempat dimana seharusnya aku berada
Ketika waktu itu tiba
Menangislah tidak apa-apa
Tetapi jangan terlalu lama kamu bersedih
Anakku,
Jika aku tidak lagi di sisimu
Janganlah kamu takut
Janganlah padam nyala api di hatimu
Di tempat indah itu aku akan menguatkan hatimu
Teguhkan hatimu
Kuatkan langkahmu
Sebab kamu akan melangkah ke banyak tempat
Anakku,
Selalu ingatlah aku di setiap langkahmu
Mungkin hari depan akan buatmu goyah
Kamu menangis dan meratap
Kamu direndahkan dan dihina
Lelah akan selalu bersamamu
Tidak semua orang mau berkawan denganmu
Ya, hari-hari gelap tanpa sinar yang terang
Anakku,
Tangismu dan jerih payahmu tidak akan sia-sia
Berjuanglah selalu di jalan yang tepat
Banyak orang menunggumu
Orang-orang dalam lembah kelam dan reruntuhan kota
Orang-orang yang berkabung dan remuk hatinya
Orang-orang dalam tawanan dan kegelapan
Berilah hidup dan hatimu pada orang banyak itu
Anakku,
Aku telah menyiapkan kawan untukmu
Kawan yang selalu ada bersamamu setiap waktu
Kawan yang akan tinggal dalam hatimu
Lewat kawan itu penyertaanku mengiringmu
Kawan itu akan menjadi pembelamu di kala sesakmu
Kawan itu akan menghiburmu di kala hancurmu
Kamu tidak akan pernah sendirian
Anakku,
Selamat tinggal
Jika kamu rindu aku
Kamu tahu aku tidak sulit untuk ditemui
Mataku tertuju padamu, telingaku mendengarmu
Nanti kita akan bertemu lagi di tempat indah itu
Selesaikan pekerjaanmu
Aku mengasihimu
Puisi ini terinspirasi dari Kisah Perjamuan Terakhir Tuhan Yesus bersama dengan murid-murid-Nya yang kubaca dari Yohanes 13-17.