Kutipan Puisi
Cinta Kita Betapa Rumit Cinta Kita
Karya
artcancertha
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Bilamana sayang, ketika dengan geram aku selalu memutuskan untuk hengkang.
satu pekan, dua pekan,
tetap saja, aku enggan.
Kita memutuskan untuk bertemu lagi, lagi, dan lagi ketika esok menjelang.
Pun ketika adu mulut menjadi jarak pembentang
Selalu saja ada sebuah alasan, untukku dan untukmu demi melepaskan dendam
Sejenak melupakan perkelahian,
Amarah yang membabi buta dan cinta tanpa kepastian,
Semua itu luluh, dalam satu momen panjang di atas ranjang.
Kita beradu,
Beradu apapun,
Mulut pun, namun bukan percekcokan
Masing-masing melumat, namun tanpa perselisihan
Kita lengkap dalam tarikan nafas, yang tak henti-henti terekam
pada peluh, serta erangan.
Cinta kita, betapa rumit cinta kita.
Namun, saat kau mengusirku dari kehidupanmu
Rasanya tak lagi sama.
Tak akan ada lagi kita,
Dalam ranjang itu, masa itu
Dimana aku bercumbu hingga perut dan ulu hatiku terasa kelu
Bumi serasa berputar dan kita tertaut.
Aku hanya melihat dua bola mata, dan alis tebal yang jantan
Sejantan remasan-remasan dan kecupan-kecupanmu yang tak tahan
Rindu kita, tak akan ada lagi rindu kita.
Sebab cinta kita, betapa rumit cinta kita.
Unduh teks untuk IG story