DUA LARIK TENTANG TUJUH KUATREN
Kutipan Puisi DUA LARIK TENTANG TUJUH KUATREN
Karya astrajinggaasmasubrata
Baca selengkapnya di Penakota.id

Kutulis kau ringkas.

Jeda di sela-sela kata

bukan untuk diterka, dan jejak yang bergeser

sekadar isyarat sederhana.


Tunggu aku di ambang ambungmu

sebelum langit sewarna tembaga tua

dan burung-burung pulang ke sarangnya

aku akan tiba dengan debar yang dulu juga.


Kita tentu boleh saling bertanya

perihal waktu atau sesuatu yang biru

untuk mendedah yang tak terjamah

dan menggantung bagai sajak tak rampung.


Sehingga dengan satu kedipan mata,

meski tanpa bersintuhan

kita mampu meringkus ragu dan risau

di antara aku dan kau;


Saat itu, kau yakin,

gial yang berwatak ambyar

sekadar separuh geletar

yang gagal merengkuh kemelut batin


yang membikin harapan luput

bagai pasir dalam tangkupan telapak tangan:

semakin kuat menggenggam

maka semakin berkurang.


Sekarat adalah bagian liyan dari penerimaan.

Dongeng agung yang kita bangun

akan terus diterpa badaiĀ 

memiuh aku dan kau:


Tujuh kuatren yang menyambar tatapanmu itu

menjadi saksi betapa ringkihnya ingin kita.



(sorowajan, 2019)

17 Jun 2019 12:32
118
Kafe Basabasi Sorowajan, Jalan Sorowajan Baru, Tegal Tanda, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
1 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: