/1/
Tidak. Aku tidak sedang mengeluh. Kau
memang tidak ada di sisiku, tapi angin
yang membasuh peluh di tubuhku adalah
juga angin yang memainkan helai rambutmu.
/2/
Tidak. Kau tidak perlu memelukku. Aku
sekadar ingin melamun sebentar saja --
rumpun kembang di halaman bermekaran
mengingatkan pada rona segar wajahmu.
/3/
Tidak. Aku tidak punya keberanian untuk
menyentuh dengan rindu. Pagi buta di lorong
biasa kau lewati itu, aku timbun jalan becek
agar kau tenang melangkah -- meniti jejak.
/4/
Tidak. Kau tidak usah membuka tirai hijau itu
cukup sebutir lampu yang menyala. Tiada
lagu pengantar tidur diiringi petikan gitar
sekadar lengking lirih harmonika di pos ronda.
/5/
Tidak. Jangan menunggu. Aku tidak berada
di sana -- aku sembunyikan diriku di antara
jarum jam; tidak pergi, begini saja kiranya
bisa membuat sedih absen dan kau tersenyum.
(sorowajan, 2019)