Sa duduk dekat aku
Lihatlah subuh yang mempertemukan kita, tahukah kau Sa ... begitu tenang dan manis, kau mencairkan gunung es hatiku, kau hapus angkuh yang aku punya Sa.
Sa ... dalam ruang biru masih rapi aku simpan cerita kita, mungkin akan menjadi buku cinta paling manis Sa. Cerita berhias pita senyuman, terselip derai airmata, tahukah kau Sa? aku masih sembunyi-sembunyi menikmati setumpuk cerita yang kau buat di setiap hembus nafasku.
Sa ... pahit marahmu mengeja pekatnya aroma sianida, namun kau tahu Sa, aku tak pernah ingin jauh darimu, meski luka kau tabur garam, aku tetap bertahan Sa.
Sa ... hatiku memang serapuh kayu, namun cintaku tiada serapuh abu, aku hanya miliki itu saja Sa. aku mungkin tak secantik wanita di sekitarmu, tak juga pandai bersolek, aku hanya jelata biasa, mutiara di cangkang buruk rupa.
Sa ... cintaku hanya ilalang di tengah rimba bukit Juhu, bukan cinta kilauan berlian penuh polesan, bila jatuh akan hancur. Sa ... tiga tahun mengenalku, kau belum begitu tahu sifatku? sedang setiap inci dirimu terukir jelas dalam aliran darahku.
Sa ... aku tahu begitu keras dirimu, mudah luruh bersama waktu di pusaran bisikan- bisikan insan, ya itulah kamu Sa. Sejuta tikaman kau hujamkan ke dada, ya itulah kamu Sa. Tanpa pernah tahu aku menjadi sewujud serpihan. Kau masih bisa tertawa menggelegar bersama insan, aku masih sibuk memunguti serpihan yang kau tinggalkan. Adil atau gak nilai saja sendiri Sa.
Rentak maya