Kala usia patah satu persatu
Hening menjadi rumah terteduh
Tempat ternyaman menyimpan rindu
Dimana rahasia tuan memapah
Senja akankah berpihak padaku
Atau tunas pucuk yang akan merenggut
Syukur menjadi titik tuju
Atas kesempatan yang nikmat
Waktu-waktu bukan lagi tentang dunia
Atau mimpi sebuah pintu surga
Hanya ada segelintir pinta
Sembahyangku karena Allah ta alla
Haramkan surga untukku
Bila sujudku hanya sekedar, mengharapkan surga
Bakar aku dengan api neraka-Mu
Aku hanya mengharap jangan palingkan wajah-Mu