Yang Direnggut dari Tubuhmu
Puisi
Kutipan Puisi Yang Direnggut dari Tubuhmu
Karya ayacanina
Baca selengkapnya di Penakota.id

Bagaimana mengeja kenangan

bila huruf-hurufnya tanggal

dan tanda titiknya terus menempel

di punggungmu?

 

Seseorang memahatnya di sana.

Entah bagaimana kau buta

dan yang tersisa ialah gigil

yang lebih dingin dari sunyi

Sungai Musi.

 

Di sepanjang tepinya kita bisa menyaksikan

suara-suara, pelukan, dan cinta yang fana.

Kau duduk.

Tidak bersimpuh.

Rapuh di dadamu adalah piutang yang

kau gadaikan untuk seseorang

yang telah memahatnya di sana.

 

Kau berdiri.

Tidak dengan kaki.

Seseorang di dalam tubuhmu bersabda:

“empat tahun aku meneguk kidung azali

dari bibir perempuan itu. Kulafazkan aminnya.

Kukhatamkan dukanya. Kukultuskan kepergiannya.

Tapi tidak kunjung aku tahu,

siapa pemenangnya?”

 

Di tepi Sungai Musi kau bangkit dan bertanya,

“yang mana sepi, yang mana mimpi?”

Sekujur tubuhmu luruh menjadi camar.

Kota ini gemetar.

Kita sama-sama bisa mendengar

sebuah rekuiem duka diputar

 

tapi kau tidak juga gentar.

 

Saban tahun kemudian,

pada jarak yang tak bisa kau takar,

seseorang lain menemukanmu.

Mendapati bahwa

kau berdiri dengan kaki

dan dengan leluasa mengeja

apa yang mereka sebut:

 

kenangan.

 

(Bandung, 2019)

25 Jul 2019 13:20
438
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
9 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: