Rentan dan Menawan
Puisi
Kutipan Puisi Rentan dan Menawan
Karya ayacanina
Baca selengkapnya di Penakota.id

Pada bercak hijau pudar musim gugur,

Seorang Themis menjetikkan jarinya ke udara

menyulap remah roti menjadi tafsir azali

bertabur tiga huruf mati tanpa titik

dan mulai menyantapnya.


Tak pernah ia menginginkan secawan anggur

dari laki-laki gembala yang datang dari utara

menunggang keledai tanpa jubah pelindung.

Tapi ketika panahnya menembus luka kecil di keningnya

yang dibentuk dari taksa dan mimpi-mimpi yang kandas,

ia percaya: perahunya akan seimbang.


Maka didatanginya tiga ahli nujum paling lantang di kotanya

yang pandai melafaz doa-doa paling batil

dan meramu rumus dosa paling musykil.

Dari tangan ketiganya tumbuh aroma purnama

bersama auman serigala yang menggetarkan sekujur dukanya.


Ia tahu cintanya rentan,

tapi kejora paling terang yang keluar

dari kedua mata lelaki itu jauh lebih menawan

dari bercak hijau pudar musim gugur.


Themis bergetar

Tubuhnya demam

Ulu hatinya mengejang

Udara lumpuh

Sayapnya koyak


Sejak itu, ia tahu

Neraca di tangannya tidak pernah lagi seimbang



ā€”



Perempuan itu melipat kesedihannya dan mulai membaca

ramalan paling mutakhir tentang siapa yang akan mati pertama

di hari ulang tahunnya yang kedua puluh empat:

ia atau kejora paling terang yang keluar dari kedua mata lelaki itu.



(Jatinangor, 2019)

17 Oct 2019 20:49
317
6 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: