oranment
play icon
Terjebak memori dikala hujan
Cerpen
Kutipan Cerpen Terjebak memori dikala hujan
Karya ayikkhsnl
Baca selengkapnya di Penakota.id

Aku merebahkan diri setelah seharian beraktivitas entah apa saja, seperti biasanya diatas kasur dan sebuah bantal sederhana dengan selimut tebal warna monokrom kesukaanku, pun lengkap ditemani boneka beruang warna merah muda yang kubelikan untuk adikku waktu studytour di bandung kala itu. Sama seperti malam malam yang telah berlalu, menatap layar ponsel sambil memutar lagu di platform spotify sepertinya sudah jadi ritual yang kulakukan sebelum tidur. Satu dua lagu terlewati sebagai penghantar tidur. Lagu lagu pop setengah indie masih jadi musik kesukaanku, aku sendiri tak tau persis mengapa.


"I still remember the third of december, me on your sweater.

You said it looked better on me then it did you.

Only if you knew how much I liked you.

............"


Sebuah lirik lagu sederhana berjudul Heather milik Conan Gray tak sengaja lewat dan ngiang di telingaku. Liriknya sederhana tapi sangat mengena sebab kemudian membawaku kembali mengingatmu. Seseorang yang sudah kembali asing, tanpa kabar. Ahh sial! kenapa harus ingat lagi. Memori otakku seperti memaksa diputar kembali. Hujan turun, rintiknya terdengar dikamarku malam itu seolah mendukung otakku untuk mengingatmu lagi dan lagi, ah siaaal sekali malam ini.


Sontak aku teringat kala itu, moment dimana kita sedang hangat hangatnya saling mengenal, aku ingat betul malam itu kamu mengajakku jalan, tidak bosan bosannya menyusuri jalanan kota sambil bercerita ria. Lalu kita mampir disebuah kedai kopi bernuansa jawa tanpa penghalang disemua sisi bangunan, tiang tiang kayu yang berdiri tegak dan teratur lengkap dengan ukirnya. Tak lupa aku menanyaimu nama tempatnya. Kau jawab dengan lantang seperti sudah tau betul tempat itu. Kita duduk di sebelah kiri bangunan itu, dekat salah satu tiang kayu lebih tepatnya. Benar, malam itu hujan tiba tiba saja mengguyur tanah setiba kamu memesan minum. Masih seperti biasanya secangkir kopi untukmu dan segelas susu putih panas milikku yang kamu pesan. Kita begitu hangat dalam obrolan. Rintik hujan terus menemani menghabiskan isi gelas, hawa dingin menusuk tulangku. Semua pengunjung nampak kedinginan kala itu.


Tidak lama kemudian, dua orang pemuda mendekati tempat duduk kita, aku lihat mereka membuka senyum padamu lalu mengucapkan salam pertemuan bak dua orang yang sudah lama tak bertemu. Kamu bersalaman dengan mereka juga menyapa namanya, kemudian mereka dengan sengaja berganti menyalamiku. Wajah wajah asing itu tentu saja aku tak mengenalnya. Aku bertanya padamu siapa mereka. Kamu menjawabnya teman SMA atau teman SMP entah aku lupa. Lalu kamu malah asik mengobrol dengan mereka, sedang aku diam tak berkutik menahan dingin sembari menguping obrolan asikmu dengan mereka berdua. Ya, kita berempat duduk satu meja waktu itu karena tahu beberapa bagian bangunan menjadi basah terguyur air hujan tersisa beberapa tempat saja yang teduh. Kamu sibuk mengobrol, pun aku sibuk menyalakan dan mematikan layar ponsel padahal sudah tau tidak ada notifikasi dari siapapun. Malam semakin larut namun hujan tak kunjung reda tapi katamu kita tetap harus pulang menembus hujan. Setelah pamit meninggalkan teman temanmu, sepertinya kamu sadar aku kedinginan. Entah sekedar kebetulan atau bagaimana waktu itu tepat bulan desember meski tidak tanggal tiga seperti lirik lagu yang tak sengaja terputar tadi. Kamu menyodorkan jaket kepadaku. Sebuah hoodie bertali putih, aku hafal sekali seperti sudah jadi ciri khasmu jika memakai itu. Kamu terus memaksaku memakainya tak lupa dengan candaan muat tidak dibadanku katamu. Sepertinya keberuntungan tidak berpihak, hanya ada satu mantel yang terbawa di jok motor. Mau tak mau kita pakai berdua. Tak enak hati rasanya sudah meminjam jaketnya, sekarang harus berbagi mantel denganmu. Kita berlalu meninggalkan tempat itu, menyusuri hujan kamu mengantarku pulang. Aku masih ingat, hangat tubuhku memakai jaket hoodie andalanmu itu ditengah hujan, juga hangat perasaanku padamu waktu itu.


Ah sial lagu ini mengingatkanku padamu lagi. Bagaimana kabarmu, semoga baik baik saja ya.

calendar
09 Oct 2020 21:17
view
64
idle liked
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
close
instagram
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
close
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh:
example ig