SENANDUNG MERATUS
Air terjun Tamaung,
18 agustus 2019
Telah terayun langkah
Dengan iringan "BISMILLAH"
kurentas jalan
penuh batu berduri didepan
tuk capai atap belantara
larut Hati di dalam Misterinya
peluh ..basahi tubuh,
urat mengeras... napas tersendat,
Aku tak beradzam berhenti
pun berpikir tuk kembali
aku tetap meniti
meski Jalan menjulang tinggi,
jatuh bangun aku meringgis,
rasa sakit kian menggilis,
Miring tajam makin merilis,
siar hati kian teriris,
Aku ada ditengah belantara,
pepohonan tegak menancap perkasa,
batuan terjal menghadang curam,
Badai menghempas menguji keyakinan,
Akan terurai rahasia,
Di sini aku menemukan makna,
Bahwa sejati diri bukan apa-apa,
sungguh nyata alami tanpa pura-pura,
Di bawah aku sering MERASA ,
berbekal mampu Berbusung dada,
Di tengah alam memberi petuah,
untuk kembali kepada kemurnian RASA ,
Bersua tiada arti,
Menaklukkan Gagahnya Belantara ,
Engkau kecil di banding mereka,
Bagaiman mungkin menentang Kehendak yang menciptakanNYA....
Berkelakar Belantara memulai cerita,
Alam pertiwi menanti disapa karena nestapa,
ego tertumpah sampai tanah terjajah hingga terarah,
Kerakusan menelan korban saudara,
Sejati janji menanti ditepati,
Sunyinya terdengar dari derap langkah Sang penjagal,
deru mesin berbaur dengan Ratap sang penguni rimba,
merintih menanti ularan jemari saudaranya.